jadi ceritanya, 2 hari yang lalu saya sedang dalam perjalanan pulang dari toserba segala umat, TOKEM, menuju rumah. saya pikir perjalanan saya akan aman lancar sentausa.
namun ternyata saya salah.
waktu lagi menduda seorang diri di tepi jalan, tiba-tiba muncul sebuah sosok yang...amat janggal. dari bawah ke pinggang memang kaki cowok yang kekar. tapi dari pinggang ke atas, menyerupai ular berkepala delapan (YANGGADOONG emangnya hydra), ya itu, BENCONG. anjrit, gw ngeliat dari jauh aja udah resah gelisah basah, gimana ini mau papasan yakan. lalu lalu, mas-mas bencong itu abis minta2 dengan metode 'membawa box yang keluar suara, lalu meminta-minta' di semacam warung. ketika dia berbalik, DUESH! gw pun bertabrakan dengan boxnya (yang musiknya dangdut house music gt). boxnya loh, bukan orangnya.
dan sekonyong-konyong, naluri manusia gw berkata:
"MATI LU MAN."
trus, reflek gw nyala, langsung deh gw jalan cepet. "jangan nengok man! jangan nengok!" ketika beberapa langkah jarak jauh telah diambil...lalu musiknya (yang dangdut house music gt), berhenti. mati. tidak bersuara mendadak.
flashback kehidupan pun berputar di dalam otak gw (lebay). abis musiknya mati, ternyata bencongnya...teriak men. yes, teriak, literally.
dengan suara bass, sekali lagi saya tekankan, bass, dia teriak : "PE A! JALAN PAKE PANTAT!" (?)
NB: yang mana "PE A" bisa berarti "dungu", "tolol", "dogol", atau semacamnya.
serr. gw keringat dingin. sumpah, hidup tak pernah sehoror itu. akhirnya, gw sampe ke rumah dengan utuh, selamat, dan suci. amin.
namun ternyata saya salah.
waktu lagi menduda seorang diri di tepi jalan, tiba-tiba muncul sebuah sosok yang...amat janggal. dari bawah ke pinggang memang kaki cowok yang kekar. tapi dari pinggang ke atas, menyerupai ular berkepala delapan (YANGGADOONG emangnya hydra), ya itu, BENCONG. anjrit, gw ngeliat dari jauh aja udah resah gelisah basah, gimana ini mau papasan yakan. lalu lalu, mas-mas bencong itu abis minta2 dengan metode 'membawa box yang keluar suara, lalu meminta-minta' di semacam warung. ketika dia berbalik, DUESH! gw pun bertabrakan dengan boxnya (yang musiknya dangdut house music gt). boxnya loh, bukan orangnya.
dan sekonyong-konyong, naluri manusia gw berkata:
"MATI LU MAN."
trus, reflek gw nyala, langsung deh gw jalan cepet. "jangan nengok man! jangan nengok!" ketika beberapa langkah jarak jauh telah diambil...lalu musiknya (yang dangdut house music gt), berhenti. mati. tidak bersuara mendadak.
flashback kehidupan pun berputar di dalam otak gw (lebay). abis musiknya mati, ternyata bencongnya...teriak men. yes, teriak, literally.
dengan suara bass, sekali lagi saya tekankan, bass, dia teriak : "PE A! JALAN PAKE PANTAT!" (?)
NB: yang mana "PE A" bisa berarti "dungu", "tolol", "dogol", atau semacamnya.
serr. gw keringat dingin. sumpah, hidup tak pernah sehoror itu. akhirnya, gw sampe ke rumah dengan utuh, selamat, dan suci. amin.
4 comments:
iyuwh... lekong la bamba booook...
haha.saya kira pas udah tabrakan, kak jazman malah ikutan ngamen.hehehe
hahahahahahaha *ngakak guling2*
WUANJRITTT HUAHAHAHAHAHAHAHHAHAHAHAHAH
Post a Comment